Salah satu orang tua murid, R (62) mengungkapkan bahwa anaknya menerima bantuan PIP senilai Rp 450 ribu, namun diminta memberikan Rp 50 ribu kepada seseorang dari partai tersebut tanpa alasan yang jelas.
Kepala SD Negeri Palumbonsari 1, Beti Nurbaeti, dalam menanggapi hal ini, mengakui adanya keluhan dari beberapa orang tua siswa penerima program PIP terkait adanya potongan tersebut. Namun, ia langsung menegaskan bahwa pihak sekolah tidak tahu menahu ataupun terlibat dalam dugaan pemotongan tersebut
"Benar", ada salah satu orang tua siswa yang mengeluhkan potongan Rp 50 ribu. Tapi sekolah tidak mengetahui sama sekali terkait hal itu. Pemotongan dilakukan oleh oknum yang mengaku mewakili salah satu partai politik dan itu tanpa sepengetahuan kami,” ujar Beti, Senin, (3/3/2025).
Dimas Bagja, Operator Sekolah, (OPS) mengakui bahwa pihaknya sempat menyetujui program PIP aspirasi yang ditawarkan oleh perwakilan parpol itu pada tahun 2023. Namun, ia menegaskan bahwa tidak pernah ada kesepakatan soal pemotongan Waktu itu ada orang dari parpol datang ke sekolah menawarkan PIP untuk 613 siswa. Saya diskusikan dengan Kepala Sekolah, dan beliau menyetujui karena tidak ada perjanjian mengenai potongan dana.
"Saya juga mendapatkan informasi dari para orang tua siswa penerima PIP bahwa dugaan pemotongan dilakukan di luar lingkungan sekolah, " jelas Dimas
“Ada orang tua yang bertanya ke saya soal potongan Rp50 ribu. Saya sendiri tidak tahu-menahu, katanya sih untuk uang administrasi. Pemotongan juga dilakukan di luar sekolah, pihak dari partai politik tersebut langsung menghubungi para orang tua siswa,”tambahnya
Dalam Data yang diketahui dari sekitar 850 Siswa SD Negeri Palumbonsari 1, ada 626 siswa terdata sebagai penerima PIP, 613 diantaranya merupakan penerima PIP aspirasi, sementara 13 sisanya penerima PIP reguler
0 Komentar