PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Karawang menggelar acara Pasamoan Agung bersama Pemprov dan Bupati se-Jawa Barat membahas memperkuat dan menjaga stabilitas Inplasi pemerintahan provinsi Jabar
Kendalikan laju Inplasi Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Barat terus memperkuat upaya menjaga stabilitas melalui sinergitas antara digitalisasi dan penguatan ekonomi berbasis tradisi, bertempat di Gedung Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karawang. Rabu 11/06/25
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, dalam sambutannya menegaskan bahwa langkah tersebut menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan, khususnya dalam menjaga inflasi agar tetap terkendali.
'Saat ini, tingkat inflasi Jawa Barat berada di angka 1,47 persen, yang dinilai masih dalam batas toleransi. Meski demikian, Herman mengingatkan agar semua pihak tetap
waspada terhadap potensi deflasi yang justru bisa merugikan produsen'.katanya
"Inflasi itu tantangannya dua sisi. Kalau tinggi, yang susah konsumen. Kalau deflasi, yang susah produsen. Maka idealnya inflasi dijaga di angka 2,5 persen plus minus 1 persen' ujar Herman usai kegiatan High Level Meeting
(Pasamoan Agung) TPID-TP2DD Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi
Daerah se-Jawa Barat", jelasnya
Sekda provinsi Herman,menambahkan konsep ekonomi tradisi sederhana tapi efektif, mulai dari pengaturan pengeluaran rumah tangga hingga peningkatan pendapatan lewat berbagai kreativitas lokal.
"Misalnya sawah jangan hanya untuk padi, tapi juga bisa ditanami kacang atau cengek di depan rumah. Pengeluaran keluarga bisa ditekan, pendapatan ditingkatkan, dan
berpengaruh ke daya beli masyarakat" ungkapnya.
Di Karawang sendiri, Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh menjelaskan beberapa upaya dalam pengendalian inflasi melalui implementasi 4K untuk menjaga ketahanan pangan yang diantaranya yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pangan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
0 Komentar